Skill Masa Depan: AI dan Soft Skills Paling Dicari 2025-2030

6 dari 10 pemimpin bisnis yakin transformasi digital akan mengubah industri mereka secara drastis hingga 2030
Skill Masa Depan AI dan Soft Skills Paling Dicari 2025-2030

Selama satu dekade, World Economic Forum setiap dua tahun menerbitkan laporan komprehensif. Dokumen ini menjadi acuan penting dalam memahami transformasi dunia kerja.

Laporan Future of Jobs terbaru membahas periode 2025-2030. Laporan ini mengumpulkan data dari lebih dari 1.000 perusahaan besar internasional. Perusahaan-perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 14 juta orang. Para pekerja ini tersebar di 22 jenis industri dan 55 negara.

Berikut adalah wawasan menarik yang perlu diperhatikan:

Revolusi AI Generatif dan Robotika

Menurut survei ini, 6 dari 10 pelaku usaha memiliki keyakinan yang penting. Mereka percaya dunia digital akan mengubah industri mereka dengan sangat besar. Perubahan ini akan terjadi hingga tahun 2030.

Para eksekutif menemukan beberapa hal yang mendorong perubahan bisnis. AI dan pemrosesan informasi menjadi pendorong terbesar, yaitu 86%. Robotika dan sistem otomatis berada di posisi kedua dengan 58%. Teknologi semikonduktor dan komputasi mencapai 20%. Yang terakhir, inovasi satelit dan antariksa sebesar 9%.

Technology trends driving business transformation 2025-2030
sumber: WEF Future of Jobs Report 2025

Di dunia teknologi kini, AI Generatif adalah inovasi paling diminati dan mudah diakses. Teknologi transformatif ini menarik investasi besar-besaran dan aplikasinya merambah berbagai sektor.

Saat ChatGPT pertama rilis pada November 2022, sektor AI mendapat banyak modal. Investasi di sektor ini naik sampai 800%. Angka ini belum termasuk biaya untuk peralatan fisik. Contohnya server dan pusat data yang dibutuhkan untuk teknologi AI.

Perkembangan AI membuat banyak perusahaan mulai berubah. Sekitar 40% perusahaan berencana mengurangi jumlah pekerja yang dapat digantikan oleh AI. Lebih dari 60% perusahaan mencari ahli AI. Para pemimpin perusahaan juga sedang membuat rencana baru untuk menghadapi dampak AI.

Data Coursera mencatat, sejak April 2023, enrollment pelatihan AI meningkat 425%. Ini menunjukkan urgensinya penguasaan teknologi ini.

Sejak 2020, adopsi robotika dan sistem otomatis tumbuh stabil 5-7% setiap tahun. Pada 2023, densitas robot global mencapai 162 unit per 10.000 pekerja. Angka ini dua kali lipat dari tujuh tahun yang lalu.

China, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jerman menguasai pasar robotika. Lima negara ini mengendalikan 80% dari seluruh pasar.

Laporan ini menunjukkan dua hal penting. Yang pertama adalah meningkatnya kebutuhan akan kemampuan teknis. Yang kedua adalah pentingnya soft skills di era digital.

Di bidang teknis, penguasaan big data, AI, keamanan siber, dan jaringan akan menjadi aset yang berharga. Literasi teknologi juga penting.

Namun menariknya, AI dan big data hanya menempati posisi ke-11 dalam daftar kompetensi vital 2025. Kemampuan berpikir analitis mendominasi dengan dukungan 69% eksekutif.

Ketahanan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keluwesan berada di urutan berikutnya. Setelah itu diikuti oleh kemampuan memimpin dan pengaruh sosial. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kelincahan dan kerja sama di tempat kerja saat ini.

Kreativitas berpadu dengan motivasi diri dan kesadaran diri melengkapi lima besar kompetensi utama.

Berikut adalah bagian terakhir dari daftar 10 teratas:

  • Kemampuan untuk memahami teknologi.
  • Empati dan kemampuan mendengar secara aktif.
  • Rasa ingin tahu dan semangat untuk terus belajar.
  • Kemampuan mengelola bakat.
  • Fokus pada kebutuhan pelanggan.

Dinamika Prioritas Kompetensi

Terjadi pergeseran signifikan dalam hierarki kompetensi sejak laporan 2023.

Beberapa kemampuan menjadi lebih penting sekarang. Beberapa hal yang paling dibutuhkan:

  • Kemampuan memimpin
  • Kemampuan mempengaruhi orang.
  • Pemahaman tentang AI dan big data.
  • Kemampuan mengelola tim.
  • Fokus pada layanan pelanggan.

Secara keseluruhan, lonjakan terbesar ada pada:

  1. Kepemimpinan dan pengaruh sosial.
  2. Ketangguhan mental.
  3. Adaptabilitas.
  4. Penguasaan AI dan big data.

Menatap 2030, kompetensi teknologi semakin vital. Sekitar 87% eksekutif memandang AI dan big data sebagai keharusan dalam lima tahun. 70% menekankan urgensi keamanan siber. 68% menempatkan literasi teknologi sebagai prioritas tertinggi.

Kemampuan berpikir sistematis juga mendapat apresiasi tinggi (51%). Desain dan pengalaman pengguna juga mendapatkan apresiasi tinggi (45%).

Programming berada di posisi lebih rendah dengan 27%. Angka ini lebih tinggi di sektor teknologi dan telekomunikasi.

Teknologi literasi sangat penting di:

  • Industri otomotif
  • Kedirgantaraan
  • Layanan keuangan dan pasar modal
  • Kesehatan

Untuk kompetensi keamanan siber dan jaringan, sektor finansial memimpin permintaan. Ini diikuti oleh industri asuransi, dana pensiun, serta energi dan utilitas.

Langkah Strategis ke Depan

Perubahan digital terjadi dengan cepat. Karena itu, kita perlu mengembangkan beberapa kemampuan penting. Kemampuan tersebut meliputi AI, big data, keamanan siber, dan pemahaman teknologi. Semua kemampuan ini menjadi pilihan penting untuk masa depan.

tren pasar kerja
sumber: WEF Future of Jobs Report 2025

Kamu perlu memperhatikan tren pasar kerja. Profesi teknologi memiliki masa depan yang bagus.

Profesi yang menjanjikan meliputi:

  • Pembuat aplikasi
  • Ahli fintech
  • Ahli data
  • Ahli AI/machine learning

Ada perkiraan kebutuhan pengembang aplikasi sampai tahun 2030. Jumlahnya lebih dari enam juta posisi pekerjaan. Profesi ini masuk dalam tiga profesi dengan pertumbuhan tercepat. Posisinya berada di bawah sektor pertanian dan transportasi logistik.

Saat ini, kemampuan digital sangat penting. Kamu perlu meluangkan waktu dan tenaga untuk mempelajarinya. Sudah saatnya kamu mulai belajar teknologi digital.

Kompetensi apa yang menjadi prioritas pengembangan diri kamu tahun ini?