Database management software open source atau gratis digunakan oleh jutaaan aplikasi publik dan private di seluruh dunia, namun seberapa efektif teknologi ini dan bagaimana produk ini bisa dibandingkan? Sebagai jawaban, kami meninjau tujuh produk database management software atau dbms open source populer seperti SQLite, PostgreSQL, MySQL, MariaDB, dan Firebird.
Kami memilih fitur sistem manajemen basis data (DBMS) yang memiliki fitur seperti prosedur, fungsi, trigger dan cursor. Meskipun kami tidak bermaksud melakukan pembandingan secara ilmiah, kami melakukan tes menggunakan tabel dengan data yang banyak. Kami menjalankan tes standar seperti insert/ impor data massal dan melakukan manipulasi data menggunakan SELECT, DELETE dan UPDATE.
DBMS (Database Management System) Gratis Terbaik
CUBRID
CUBRID adalah DBMS gratis dan open source yang bagus dimana dioptimalkan secara khusus untuk aplikasi web. CUBRID berguna untuk layanan web yang kompleks dimana memproses banyak data besar dan request yang banyak secara bersamaan.
Firebird
Database relasional ini telah digunakan oleh banyak sistem produksi sejak 1981 dan memiliki banyak standar ANSI SQL. Firebird mampu berjalan di Linux, Windows, dan berbagai platform Unix.
MariaDB
Dibuat oleh pengembang MySQL, MariaDB digunakan oleh raksasa teknologi seperti Facebook, Wikipedia, dan bahkan Google. MariaDB adalah server database yang menawarkan fungsionalitas pengganti drop-in untuk MySQL. Keamanan menjadi fokus utama dan prioritas pengembang MariaDB, dan pada setiap rilis terbaru, pengembang juga menggabungkan semua patch keamanan MySQL dan meningkatkan patch tersebut jika diperlukan.
MongoDB
MongoDB hadir pada tahun 2007 dan dikenal sebagai “database untuk ide raksasa”. Dikembangkan oleh orang-orang di belakang ShopWiki, DoubleClick, juga Gilt Groupe, juga didukung oleh investor populer seperti Intel Capital, Fidelity Investments, dan Goldman Sachs Group. Saat pertama kali diluncurkan, MongoDB telah didownload 20 juta kali dan didukung oleh lebih dari ribuan mitra. Mitra-mitra MongoDB ini percaya bahwa pengkodean dan database harus sederhana dan alami.
MySQL
MySQL hadir sejak tahun 1995 dan sekarang dimiliki oleh Oracle. Walapun MySQL merupakan database open source, ada juga beberapa versi berbayar yang tersedia dimana menawarkan fitur tambahan, seperti cluster geo-replication dan automatic scaling. Karena MySQL adalah sudah menjadi standar industri, maka database ini kompatibel dengan hampir semua sistem operasi dan dikembangkan menggunakan bahasa C dan C++. Database ini merupakan pilihan terbaik bagi pengguna internasional karena server dapat memberikan pesan kesalahan kepada klien dalam berbagai bahasa, dan memiliki dukungan untuk beberapa karakter internasional yang berbeda.
PostgreSQL
Dengan lebih dari 15 tahun pengembangan, PostgreSQL bisa menjadi salah satu DBMS pilihan open source lainnya. PostgreSQL bisa dijalankan pada semua sistem operasi termasuk Linux, UNIX (AIX, SGI IRIX, Mac OS X, BSD, HP-UX, Solaris, Tru64), dan Windows. PostgreSQL juga mendukung penuh ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability).
SQLite
Memproklamirkan diri sebagai database yang paling banyak digunakan di dunia, SQLite pertama kali hadir pada tahun 2000 dan telah digunakan oleh perusahaan terkenal seperti Microsoft, Google, Apple, dan Facebook. Setiap rilis diuji secara hati-hati untuk memastikan kestabilan database ini. Bahkan jika terdapat bug, para pengembang SQLite akan jujur tentang kekurangan yang mungkin ada pada rilis tersebut dengan menyediakan daftar bug dan kronologi perubahan kode untuk setiap rilis.
Tinggalkan pesan