Checksum merupakan urutan angka dan huruf yang digunakan untuk memeriksa kesalahan data. Jika kamu tahu checksum dari file asli, kamu dapat menggunakan aplikasi checksum untuk mengkonfirmasi salinan kamu identik.
Penjelasan mengenai Checksums
Untuk menghasilkan checksum, kamu bisa menjalankan aplikasi yang menempatkan file tersebut menggunakan suatu algoritma. Algoritma umum yang digunakan termasuk MD5, SHA-1, SHA-256, dan SHA-512.
Algoritma menggunakan fungsi hash kriptografi yang mengambil input dan menghasilkan string (urutan angka dan huruf) dengan panjang tetap. File input dapat berupa file kecil 1 MB atau file 4 GB yang mana sangat besar, tetapi apapun ukuran file yang digunakan, sebuah checksum yang digunakan akan memiliki panjang yang sama. Checksum juga bisa disebut “hash.”
Setiap perubahan kecil dalam file apapun akan menghasilkan checksum yang sangat berbeda. Misalnya, kami membuat dua file teks yang hampir sama, tetapi satu memiliki tanda seru di mana file lain memiliki titik. Setelah menjalankan aplikasi checksumming bawaan Windows 10, kamu akan melihat checksum yang sangat berbeda. Perbedaan karakter tunggal dalam file yang mendasarinya menghasilkan checksum yang sangat berbeda.
Kapan Checksums berguna
Kamu dapat menggunakan checksum untuk memeriksa file dan data lainnya untuk kesalahan yang terjadi selama transfer atau penyimpanan. Misalnya, file mungkin tidak didownload dengan benar karena masalah jaringan, atau masalah pada hard drive dapat menyebabkan kerusakan pada file.
Jika kamu mengetahui checksum dari file asli, kamu dapat menjalankan checksum atau aplikasi hashing pada file tersebut. Jika checksum yang dihasilkan cocok, kamu tahu file yang kamu miliki identik.
Komputer menggunakan teknik gaya checksum untuk memeriksa masalah di latar belakang, tetapi kamu juga bisa melakukannya sendiri. Sebagai contoh, distro Linux sering menyediakan checksum sehingga kamu dapat memverifikasi ISO Linux apakah didownload dengan benar sebelum membakar ke disk atau menempatkannya di drive USB. Kamu juga dapat menggunakan checksum untuk memverifikasi integritas jenis file lain mulai dari aplikasi hingga dokumen dan media. Kamu hanya perlu mengetahui checksum dari file asli.
Apa perbedaan antara MD5, SHA-1, dan SHA-256?
Checksum adalah cara yang berguna untuk memastikan bahwa file tidak memiliki kesalahan. Jika kesalahan acak terjadi karena ada masalah saat proses download/ transfer atau terdapat masalah hard drive, checksum yang dihasilkan akan berbeda, bahkan jika itu hanya kesalahan kecil.
Namun, fungsi hash kriptografis ini tidak sempurna. Peneliti keamanan telah menemukan “Tabrakan” pada fungsi MD5 dan SHA-1. Dengan kata lain mereka menemukan dua file berbeda yang menghasilkan hash MD5 atau SHA-1 yang sama.
Hal ini tidak mungkin terjadi melalui kesempatan acak, tetapi penyerang bisa menggunakan teknik ini untuk menyamarkan file jahat sebagai file yang sah. Maka dari itu kamu tidak harus bergantung pada MD5 atau SHA-1 untuk memverifikasi bahwa file tersebut asli, gunakan hanya hanya untuk memeriksa kerusakan data.
Belum ada laporan tentang “tabrakan” pada SHA-256, itulah mengapa aplikasi sekarang menggunakan SHA-256 bukan MD5 atau SHA-1. SHA-256 adalah algoritma yang lebih kuat dan lebih aman.
Algoritma checksum yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda. File akan memiliki checksum MD5, SHA-1, dan SHA–256 yang berbeda. Jika kamu hanya mengetahui MD5 dari file asli, kamu harus menghitung MD5 salinan file kamu untuk mengecek apakah file tersebut identik.
Cara Menghitung Checksums
Jika kamu mengetahui checksum dari file asli dan ingin memeriksanya di PC kamu, kamu dapat melakukannya dengan mudah. Windows, macOS, dan Linux semuanya memiliki aplikasi bawaan untuk menghasilkan checksum. Kamu tidak memerlukan aplikasi tambahan.
Pada Windows, perintah PowerShell “Get-FileHash” dapat menghitung checksum suatu file. Untuk menggunakannya, jalankan PowerShell terlebih dahulu. Pada Windows 10, klik kanan tombol Start dan pilih “Windows PowerShell.” kamu juga dapat meluncurkannya dengan melakukan pencarian pada kotak pencarian menu Start dengan mengetikan “PowerShell” dan mengklik “Windows PowerShell“.
Saat jendela PowerShell ditampilkan, ketik Get-FileHash dan kemudian tekan spasi.
Ketikkan “path” file yang ingin kamu hitung checksumnya. Atau untuk mempermudah, “drag & drop” file dari jendela File Explorer ke jendela PowerShell untuk secara otomatis mengisi path-nya.
Tekan Enter untuk menjalankan perintah, dan kamu akan melihat hash SHA-256 untuk file tersebut. Tergantung pada ukuran file dan kecepatan penyimpanan komputer kamu, prosesnya mungkin memakan waktu beberapa detik.
Jika kamu membutuhkan jenis checksum lain, tambahkan -Algorithm yang sesuai pada akhir perintah, contoh:
Get-FileHash C:\Users\Firman\Documents\dowonloadsoftwaregratisan.txt -Algorithm MD5
Get-FileHash C:\Users\Firman\Documents\dowonloadsoftwaregratisan.txt -Algorithm SHA1
Bandingkan checksum yang dihitung dengan yang asli. Kamu tidak harus meneliti dengan seksama untuk mengetahui perbedaanya, karena akan ada perbedaan besar dalam checksum bahkan jika hanya ada sedikit perbedaan dalam file yang mendasarinya.
Jika checksum cocok, filenya identik. Jika tidak, ada masalah, mungkin file rusak, atau kamu membandingkan dua file berbeda. Jika kamu mendownload salinan file dan checksumnya tidak sesuai dengan yang kamu harapkan, coba download lagi file tersebut.
trimakasii temannnnnn