Empat dari lima anak mengaku mengunjungi situs chat video berbahaya sebagai siswa sekolah meskipun ada peringatan dari orang tua. Mungkinkah itu berarti hal itu biasa terjadi akhir-akhir ini? Setelah melakukan survey, kami pikir begitu. Orang tua tidak tahu apa yang sebenarnya dilihat dan dilakukan anak-anak selama chat online ini. Artikel ini adalah kisah nyata dari cerita milenial, di mana saya membahas bagaimana pengawasan orang tua dan apa yang sebenarnya terjadi di ruang chat populer. Pelajari apa itu ruang chat video, bahaya yang terkait dengannya, tanda bahaya yang harus diwaspadai, dan betapa sederhananya bagi anak Anda untuk mengaksesnya. Dengan informasi ini, Anda dapat menjadi orang tua dengan lebih cerdas dan mencegah cedera digital.
Ruang, Situs, dan Aplikasi Chat Video
Chat video adalah cara untuk berinteraksi sambil bertatap muka dengan siapa pun di seluruh dunia melalui kamera web. Ruang chat video ada di berbagai platform termasuk situs web dan aplikasi online di handphone, komputer, atau tablet anak Anda.
Untuk melakukan panggilan chat video, yang dibutuhkan anak Anda hanyalah akses internet dan webcam. Situs dan aplikasi chat video juga dapat menyertakan cara komunikasi alternatif seperti pesan cepat dan mengobrol melalui berbagi foto. Situs dan aplikasi chat video menghubungkan anak Anda dengan pengguna lain secara acak.
Situs dan Aplikasi Chat Video Paling Populer
Ada ratusan situs web dan aplikasi chat video yang mudah diakses. Banyak situs dan aplikasi chat video gratis, sementara yang lain memerlukan pembayaran untuk menjadi anggota. Situs paling populer meliputi: Omegle.com, DirtyRoulette.com, ChatRandom.com, dan Chatroullette.com.
Situs chat video mengumpulkan jutaan pengguna setiap bulan, dan yang paling populer adalah Omegle.com dengan puluhan juta pengunjung perbulanan. Aplikasi chat video terpopuler untuk perangkat Android dan iOS termasuk Badoo, Telegram, dan Azar. Mirip dengan situs web chat video, aplikasi-aplikasi ini digunakan oleh jutaan orang. Aplikasi chat video terpopuler adalah Badoo, dengan lebih dari ratusan juta pengguna.
Mengapa Anak-anak Melakukannya
Anak-anak menyukai petualangan dan sesuatu yang baru. Sama seperti mereka mengunjungi lingkungan baru di kota jika mereka bisa mengemudi, mereka suka menjelajahi lingkungan acak di internet jika mereka memiliki akses. Berpetualang bersama teman-teman mereka dan mereka bahkan lebih sembrono dan berani.
Orang tua memberi tahu kami bahwa mereka merasa kewalahan dengan banyaknya pilihan teknologi pengawasan orang tua, jadi kami membuatnya mudah untuk Anda. Anda bisa meluhat ulasan kami mengenai aplikasi pengawasan orang tua di artikel ini.
Ketika saya berumur tiga belas tahun, menggunakan Omegle dan Chatroulette adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Teman-teman saya dan saya akan mengunjungi web tersebut selama menginap dan setelah pulang sekolah. Kadang-kadang, saya bahkan mengaksesnya pada larut malam ketika saya sendirian di kamar.
Anak-anak melakukannya karena video chat lucu dan mengasyikkan. Video chat itu menarik bagi anak-anak. Anak-anak merasa seperti memegang kendali, dan selalu merasa relatif aman. Namun pada kenyataanya mayoritas koneksi acak akan menghubungkan anak anda dengan pria yang lebih tua yang sedang bermasturbasi di depan webcam. Mereka akan terus menyentuh diri mereka sendiri bahkan ketika mereka dapat melihat dengan jelas betapa mudanya anak Anda.
Dalam pengalaman pribadi saya, setiap kali seorang pria menyeramkan menyentuh dirinya sendiri, teman-teman saya dan saya akan segera menekan tombol “lewati” dengan harapan dapat terhubung dengan orang berpakaian yang dapat kami ajak bicara. Tapi ada juga saat-saat kami mengobrol dengan salah satu orang mesum itu dan memberi tahu mereka betapa menjijikkannya itu.
Saya menyadari betapa berbahaya dan menjijikkannya pengalaman online anak Anda. Jika saya atau seorang teman berbagi informasi yang cukup atau memutuskan untuk bertemu dengan seseorang yang kami temui dari Omegle atau Chatroulette, itu bisa sangat menghancurkan.
Bahaya Chat Video dengan Predator Online
Cedera psikologis dapat diakibatkan oleh anak-anak yang melihat perilaku seksual atau dipengaruhi oleh predator secara online. Tidak jarang anak-anak dipaksa untuk mengungkapkan informasi identitas seperti di mana mereka tinggal, di mana mereka bersekolah, dan siapa teman mereka. Dari sana, beberapa predator akan membujuk korbannya untuk bertemu secara langsung, yang dapat menimbulkan sejumlah kemungkinan berbahaya.
Rambu Merah yang Mungkin Menandakan Risiko
Anak Anda yang berinteraksi dengan predator online mungkin luput dari perhatian, tetapi ada beberapa tanda bahaya yang dapat Anda waspadai. Misalnya, anak Anda mungkin berisiko jika mereka.
- Merahasiakan apa yang mereka lakukan saat online atau mengubah layar begitu Anda masuk ke ruangan.
- Secara rutin menghapus riwayat browser mereka atau browser mereka biasanya menggunakan penelusuran pribadi,.
- Menghabiskan banyak waktu dengan handphone atau komputer
- Tampak gugup ketika ditanya apakah orang tua dapat memeriksa riwayat mereka atau menggeledah handphone mereka.
Tinggalkan pesan